Kamis, 25 September 2014

Putri Bougenville
Karya Indriyana Adiesta Rakasiwi

“Ingin kurasakan indahnya duniamu, seluruh ciptaanmu, oh tuhan… andai kau berikan satu hari untukku memandang, untuk bisa merasakan indah ciptamu itu. Merasakan keindahan yang selalu bisa mereka rasakan. Indahnya kilau mentari terbit, indahnya rintik hujan yang membasahi dunia, dan indahnya melihat sosok tampan bagai pangeran yang mereka dambakan selama ini. Sedang aku disini, aku yang terbiasa hidup dalam kegelapan dunia. Namun, aku menerima karena aku tahu ada sejuta kebahagiaan yang sudah Kau rencanakan untukku kelak. Terimakasih Tuhan, kuterima segala pemberianmu, segala anugrah yang aku miliki.” Begitulah isi hati Afnita ketika ia bangun dari tidurnya. Tak ada doa yang ia inginkan, hanya cukup dapat melihat dengan jelas dan terlepas dari kegelapan mata dan dunia, untuknya itu sudah sangat lebih dari cukup.
Afnita Ayu Wardhani, gadis belia yang sudah hampir 17 tahun menjalani hidupnya dengan kegelapan dunia. Tak satupun pernah ia lihat, bahkan wajah orang tuanya sendiripun ia tak tahu. Perih memang, karena pasti ia sangat merasa asing dengan orang-orang di sekitarnya, namun tak seburuk itu, karena banyaakk sekali orang-orang yang tulus menyayanginya.
Ayu merupakan salah satu siswi dari SMU Tunas Harapan, ia duduk di bangku kelas 11 dan ia sangat mencintai music. Suatu ketika, ada seorang pemuda yang melintas di depan rumahnya, pemuda itu terkagum oleh paras cantik Ayu, ia memanggil Ayu dan mencoba untuk mendekatinya, namun tak ada jawaban dari Ayu. Pemuda itu berkata “sombong sekali wanita cantik itu” ujarnya dan kemudian Ayu memanggil bibi Ramlah untuk membantunya berdiri dan segera masuk ke kamarnya. “biii, tolong bii” ujar Ayu “iyaa non, tunggu sebentar” jawab bibi. Ayu pun berdiri dengan bantuan tongkat itu dan dibantu oleh bibi dan mereka segera masuk ke dalam rumah.
“yaampun, ternyata wanita cantik itu butaaaa” ujarnya “aduh aku berdosa sekali sudah mengatakan hal yang tak sepantasnya itu. “ ujar kembali lelaki itu. Pemuda itupun segera pergi dan meninggalkan rumah ayu. Keesokan harinya, pemuda itu datang kembali dan melihat Nita sedang duduk di teras rumahnya sambil meminum segelas teh hangat. Ia terlihat sangat cantik, tak sedikit pun terlihat bahwa ia tidak bisa melihat. “wanita yang tegar, sangat cantik dan menawan, sungguh hati yang mulia” ujar pemuda itu. Kemudian dia mendekati gerbang rumah nita dan pemuda itu mulai bernyanyi.
Nita yang mendengar suara indah itu pun tersenyum, ia memang suka music, dan ketika mendengar suara indah pemuda yang ia  tak kenal itu, nita pun merasa tenang dan nyaman. Pemuda itu melihat ekspresi nita yang memberikan tanggapan positif. Tak lama kemudian, Nita memangil bibinya dan meminta tolong untuk mengajak pemuda itu masuk sebentar ke dalam rumahnya, lalu bi Ramlah menghampiri pemuda itu, “mas, si non ingin mas masuk dulu kedalam, mungkin karna dia senang mendengar suara mas itu” ujar bibi “sebenarnya saya ingin sekali mbak, tapi saya ada urusan lagi, sampaikan saja pada wanita cantik itu, bahwa saya akan datang kembali kesini” ujar sang pemuda “ohiya mbak, boleh saya tahu nama wanita itu” Tanya sang pemuda “namanya non Ayu mas” jawab bibi “baiklah terimakasih, saya permisi dulu mbak” ujar pemuda itu kembali dan dia segera meninggalkan rumah Nita.
Bi Ramlah segera menghampiri Nita dan menyampaikan pesan dari pemuda itu, setelah ia mengetahui bahwa pemuda itu akan datang lagi, Nita terlihat sangat senang, entah mengapa ia begitu gembira dan bi Ramlah pun ikut senang melihat keceriaan nita.
Keesokan paginya, Nita duduk santai diteras dengan segelas teh hangat. Mencoba mencari datangnya sumber suara, menanti suara merdu itu datang kembali. Tak lama, ternyata pemuda itu pun tiba, ia tersenyum melihat Nita yang sangat terlihat sedang menantikan seseorang, tanpa basa-basi pemuda itu segera mendekat ke gerbang rumah Nita. Ia memetikan senar-senar gitarnya dengan perlahan dan mulai menyanyikan lagu yang sudah ia buat sendiri semalam. Nita yang mendengar suara indah itu, segera berdiri dengan tongkatnya dan mulai berjalan perlahan mendekati arah suara itu. Nita pun terhenti tepat di depan gerbang dan ia tahu, saat ini dia sedang saling berhadapan dengan pemuda itu. Nita tersenyum dan setelah pemuda itu selesai menyanyi, pemuda itu berkata. “lagu yang indah untuk gadis cantik dan penuh pengorbanan menjalani hidupny” ujar sang pemuda di dalam hati. “hai ayu, lagu tadi khusus untukmu, aku harap kamu suka yaa” ujar sang pemuda “aku suka kok, suaramu indah, tak ada yang tak suka dengan suaramu” ujar Nita “tapii, darimana kamu tau namaku Ayu??” tanyanya “kemarin saat bibi mu menghampiriku, aku sempat menanyakan namamu” jawab sang pemuda “bagaimana kalau kamu masuk dulu, kita berbincang sebentar dan mungkin bisa bernyanyi bersama” pinta Ayu “wah boleh banget, yaudah ayuk” jawab sang pemuda senang.
Mereka pun duduk di teras, pemuda itu membantu Ayu dan ia duduk di depan Ayu, Nita pun memanggil bibinya untuk menyiapkan minum untuk sang pemuda.  Setelah bibi kembali dan meletakan segelas teh hangat, nita bertanya “kamu sudah tahu namaku, sekarang aku mau tau, siapa namamu??” Tanya Ayu manis “namaku Rizky” jawab pemuda itu sambil menyambut tangan ayu yang ingin menggenggam tangan sang pemuda untuk berkenalan. Pemuda itu bertanya lagu apa yang enak untuk dinyanyikan mereka berdua, kemudian entah karna apa, mereka menjawab secara bersamaan, menjawab dengan kompak. “sandy thema – kaulah yang ku sayang” Rizky pun segera memainkan senar gitarnya dengan lihai, mereka pun mulai bernyanyi dengan indah dan merdu.
Tiga haripun berlalu, tiga hari yang mereka lewati bersama, dengan kebahagiaan dan ketulusan keduanya, tiga hari dengan setiap pagi yang indah untuk bernyanyi bersama, saling melengapi dan memahami. Mengartikan makna kehidupan sesungguhnya, sungguh hari-hari indah yang mereka lewati bersama. Pagi ini Rizky yang bernniat datang kembali kerumah nita, tak melihat nita yang seperti biasa duduk manis diterasnya, ia mencoba memanggil nita dan tak ada jawaban. Hanya si bibi yang keluar, kemudian Rizky bertanya apakah nita ada dirumah atau tidak, namun sayang, ternyata nita tidak ada di rumah. “non ayu sedang tidak dirumah mas, untuk 2 minggu kedepan si non tidak ada dirumah, ia sedang ada urusan” ujar sang bibi dan Rizky pun segera pamit dan berterimakasih atas informasinya. “2minggu?? Sungguh waktu yang tak sebentar. Kemana ya ayu??” ujarnya bertanya-tanya.
Satu minggu sudah berlalu, satu minggu yang penuh kesepian, Reno sahabat Rizky yang melihat kemurungannya itupun agak cemas dengan Rizky, akhirnya Reno mengajak Rizky kesebuah café di bilangan kemang, Jakarta. Kebetulan memang band mereka ada tawaran untuk mengisi acara di café itu. Akhirnya Rizky menerima, dan berharap dia bisa bertemu ayu malam nanti. Harapan kecil yang ia inginkan untuk saat ini. Malam pun tiba, tepat pukul 19.00 rizky dan kawan-kawannya sudah sampai di cefe tersebut. Mereka sudah bersiap-siap karena mereka akan bernyanyi sebagai openingnya. Semua sudah siap, rizky pun yang terlihat lemas, tetap mengganggap dirinya kuat. Acara dimulai, band mereka mulai menyanyikan satu buah lagu. Dan dilanjutkan dengan lagu kedua, setelah selesai mereka segera menuju ke loby untuk segera kembali pulang karena hari sudah malam. Tiba-tiba di parkiran, ada 2 orang suami istri yang memanggil mereka “hai kalian, anakmuda” panggil lelaki itu dan disampingnya ada seorang wanita yang mereka yakini bahwa itu istrinya. Mereka pun menghampiri kedua orang tersebut dan bertanya “ada apa yaa pak?” Tanya Reno “hhmm kami mau mengundang kalian di acara putri kami yang ke 17. Acaranya dua minggu lagi. Apa kalian bersedia?” ujar sang lelaki itu. Mereka saling memandang dan akhirnya Rizky berkata “iya pak kami bersedia, bapak silahkan saja berikan kami alamat dimana acara itu akan dilaksanakan dan pukul berapa kami harus datang, kami pasti datang” ujar Rizky sopan “baiklah ini kartu undangannya, acaranya dimulai puku 19.00 dan kalian bisa datang pukul 19.30” jelas pria itu “baiklah pak, kalau begitu kami permisi dullu” ujar Reno dan kedua orang tua itupun meng-iya-kan dan mereka segera meninggalkan tempat parkir itu.
Satu minggu berlalu, ini artinya sudah 2 minggu Rizky tidak bertemu dengan Ayu. Tiba-tiba dia ingat perkataan bibi kalau Ayu ada urusan untuk 2 minggu kedepan. Dan berarti sekarang ia sudah ada dirumah. Yaaa pasti sudah. Rizky pun dengan semangat segera bersiap menuju rumah ayu. Sesampainya disana, ternyata masih sama seperti hari-hari kemarin. Ayu tetap tidak ada di rumahnya, dan ternyata bukan hanya Ayu tetapi juga bibi yang biasa membantu ayu. “Atau jangan-jangan dia pindah rumah yaa??” Tanya rizky pada dirinya sendiri. Ia lalu mencoba bertanya kepada seorang satpam yang hendak mengecek sekeliling komplek, dan ternyata benar Ayu dan keluarganya memang sudah pindah sejak 2 hari yang lalu. Hatinya hancur, fikirannya tak menentu, entah mengapa dia begitu kecewa. Lalu Rizky membuka tasnya dan melihat sebuah undangan yang diberikan dari dua orang tua yang bertemu dengan mereka seusai mereka tempil di café itu, ia melihat nama sang gadis yang akan merayakan ulang tahunnya itu. “Afnita Ayu Wardhani. andai ini adalah kamu yu, tapi itu pasti mustahil. Tapi aku tetap akan selalu menyimpan harapan-harapan kecil untuk bisa kembali melihatmu dengan senyum manis dan mendengar suara merdumu itu.” Ujar Rizky sambil tersenyum. Lalu Rizky pun segera meninggalkan rumah nita dan kembali kerumahnya.
            Keesokan harinya, Reno dan teman-teman band lainnya datang kerumah Rizky, sesampainya di rumah Rizky mereka mendapati Rizky yang sedang duduk menatap tajam jam dinding sambil memainkan senar gitarnya. Di petiknya senar-senar itu dengan lihainya dan ia hanya terpaku dengan dentuman jam dinding dan petikan senar gitarnya. Reno segera berdiri tepat di depan Rizky, “ayolahh Ky, mau sampai kapan?? Dia mungkin udah mendapatkan kebahagiaannya. Masa karna masalah kaya gini, kita semua hancur jugaa??” ujar Reno. Rizky langsung menoleh dan bertanya mau apa mereka datang kerumahnya, dan mereka semua menjawab bahwa mereka ingin mencoba menghiburnya. Rizky terdiam. Dia berfikir sejenak, dan ia menatap tajam mata Reno. Lalu tersenyum. “kapan acara ulangtahun itu??” Tanya Rizky “tiga hari lagi ky” jawab Vincent salah satu personel bandnya. “okee kita latihan untuk persiapan di acara itu.” Ujar Rizky dan segera menuju ke ruang music yang ada di lantai 2 rumahnya itu dan teman-temannya terdiam sejenak, lalu tersenyum. Mereka pun segera mengikuti Rizky dan mereka segera berlatih bersama.
            Dengan waktu bersamaan, di tempat yang berbeda, yaa memang sangat berbeda, Nita… yaa nita, ia sedang terbaring di sebuah ruangan di rumah sakit. Ia tertidur pulas dalam ruangan itu, kedua orang tuanya berdiri disamping nita dan tersenyum kecil melihat putri cantiknya itu sedang tidur dengan pulasnya.
            Melihat kedua keadaan ini, memang terlihat sangat berbeda, rizky untuk membangun hidupnya kembali, terlepas dari baying-bayang Ayu yang pernah ia dambakan sebagai gadis manis dengan hati mulia bagai malaikat. Dan Nita yang berjuang dalam ruangan asing di sebuh rumah sakit. Gadis cantik nan manis ini memang sudah terbiasa dengan kegelapan dunia, namun akankah ia bisa mewujudkan mimpinya untuk bisa melihat indahnya duniaa?? Dan itu semua sudah diatur oleh sang pencipta. Karena memang semua ini adalah jalan yang harus mereka lewati.
            Tiga hari sudah berlalu, acara ulangtahun yang harus Rizky dan kawan-kawannya kunjungi sebagai pengisi acarapun sudah tiba saatnya, semua lagu yang mereka siapkan special untuk acara si gadis belia itu pun sudah benar-benar siap. Rizky dan kawan-kawannya sudah mempersiapkan dengan, matang dan ingin menampilkan yang terbaik di hari istimewa sang gadis ini. Tepat pukul 19.00 mereka menuju ke sebuah rumah tempat acara tersebut dilaksanakan. Setelah sampai mereka sudah ditunggu oleh seorang satpam ruma itu, ternyata semua memang sudah disusun rapi, sungguh acara yang sangat meriah. Mereka lansung diantar ke ruangan untuk mereka mengganti pakaian atau berlatih sebentar. Tepat pukul 19.30, disinilah puncak acaranya akan dilaksanakan. Mereka diantar oleh satpam tadi ke sebuah panggung sederhana yang sudah disiapkan, mereka melihat sosok wanita cantik diujung sana dengan menggunakan gaun cantik nan indah, rizky dan reno saling memandang, mereka yakin itulah gadis yang merayakan ulang tahunnya. Mereka segera menyakikan sebuah lagu yang pernah rizky nyanyikan khusus untuk ayu, dan kali ini khusus untuk sang putri cantik di ujung sana.
            Setelah selesai bernyanyi, Rizky sempat terdiam karna mencoba mencari gadis yang berulangtahun itu, namun ia sudah tidak ada di sana, yang ada hanya kue ulangtahunnya dan kedua orang tuanya yang mengundang mereka tampil. Tiba-tiba suara merdu terdengar, rizky merasa mengenali suara itu, dan ternyata ketika ia menoleh kebelakang, ia menyadari kalau gadis cantik itu adalah ayu yang selama ini di nantikannya semenjak merek berpisah. Mereka pun menyanyikan lagu itu bersama, lagu indah dengan suara yang indah dan orang yang indah pula.
            Seusai menyanyikan lagu itu bersama, mereka saling memandang dan tak mampu mengungkapkan kata-kata, sungguh rizky tersenyum lebar dengan melihat ayu yang selama ini ia cari. Dan sekrang ia bertemu dengannya dalam keadaan wanita sempurna. Gadis belia, cantik, nan lugu yang dulu masih dalam keadaan terbelenggu dengan gelapnya dunia, sekarang menjadi gadis cantik yang sempurna dengan mata indah yang bersinar dan masih dengan keramahan dan ketulusan hatinya yang sama seperti dahulu. Setelah lama terdiam, mereka pun mulai berbincang. “apa benar kamu rizky yang selalu menemaniku dikala aku masih hidup dengan kegelapan mataku dulu??” Tanya ayu tersenyum
“iyaa yu, ini aku, Rizky yang selama ini menantikan kabarmu, yang tiba-tiba saja menghilang. Iyaa yu aku rizky yang selalu bernyanyi deganmu di pagi hari” jelas Rizky. Mereka saling tersenyum dan nita membawa Rizky dan teman-temannya itu turun dari panggung. Sudah waktunya untuk merayakan hari jadinya yang ke 17, setelah menium lilin, kue pun dipotong dan potongan pertama itu ia berikan kepada kedua orang tuanya, lalu potongan keduanya ia berikan kepada Rizky.
            Mereka saling memandang dan tersenyum, sungguh tak pernah terfikirkan bahwa mereka akan kembali bertemu, “memang cinta adalah cerita yang tak pernah tuntas. bagai samudra yang tak bertepi, namun memiliki kedalaman yang penuh keindahan dan misteri. Menyelami samudra cinta mungkin adalah jawaban yang sesungguhnya kita cari dengan Bougenville sebagai saksi, dimana mereka dapat hidup justru di tanah yang tidak subur dan tumbuh dengan indah bersama kilau warna-warni cerianya” nita menuliskan kalimat tersebut di sebuah kertas dan memberikannya kepada Rizky dan rizky pun tersenyum dan menatap tajam mata ayu.
“dan kau, seraya putri bougenville yang menjalani kehidupan pahitmu yang lalu. Kau memang  Nampak seperti bougenville, dapat bertahan dengan kondisi dan situasi yang sangat berbeda dengan wanita lainnya. Sungguh putri bougenville yang sangat ku dambakan, hati tulusmu, senyum manismu, dan kilau indah sinar matamu membuatku benar-benar merasa memiliki sosok wanita sempurna. Dan kesempurnaamu kau dapatkan setelah sekian lama kamu berada dalam dunia kegeelapan dahulu.”

Minggu, 07 September 2014

Potret Cinta di Bali


Potret Cinta di Bali
Karya: Indriyana Adiesta Rakasiwi

Menyusuri setiap lorong yang dilewatinya, melihat sekeliling dan segera menuju ke lobby bandara dengan penuh semangat yang sangat membara. yap Bandara Ngurah Rai, Bali. Disinilah seorang gadis belia itu berpijak saat ini, di Kota yang sudah ia impi-impikan sejak ia kecil. Bali merupakan kota terindah baginya, dengan sejuta mimpi dan harapan yang sudah Ia tanamkan sejak ia berumur 5tahun. Mimpi dan angan-angan itu sekarang bisa benar-benar diwujudkannya dengan tekad dan harapan tinggi, dengan semangat dan keyakinan untuk mewujudkan semuanya. Bali, salah satu kota di Indonesia yang sangat terkenal dengan keindahan panoramanya, kebudayaan khas nya yang sangat menarik, seperti tarian daerahnya yang sangat terkenal yaitu tari Pendet, salah satu tempat wisata alamnya yang juga tak kalah menakjubkan, seperti halnya Tanah Lot, pantai kuta dan yang lainnya. Hal inilah yang  membuat kota ini sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
            Pertama kali menginjakkan kaki di pulau Bali, membuat rasa keingintahuannya semakin mendalam. Bali, kota yang bisa dibilang sebagai surganya dunia bagi sebagian orang yang begitu mencintai kota ini. Awan putih bagai kapas berterbangan riang di sekeliling, bergantian menyambut dengan lambaiannya yang elok seraya turut bergembira menyaksikan keagungan Tuhan. Panorama alamnya yang begitu memikat bagai warna-warni bulu merak yang menawan. Semuanya tulus dalam perbuatan, setulus senyuman hati yang terpancar dari raut wajah orang-orang yang nampak jelas terlihat disetiap sudut kota.

            Pagi yang cerah dengan sinar mentari yang benderang, membawa langkahnya terus melaju tanpa arah dan tujuan, hingga akhirnya Vina terhenti di sebuah saung kecil yang nyaman ini, setelah lelah hampir dua jam berjalan menyusuri beberapa tempat-tempat di sudut kota Bali ini, Vina pun mulai mengeluarkan camera SLR-nya, dibidiknya satu persatu keindahan alam di sekitarnya. Sekilas ia mendengar suara musik tradisional terlintas di telinganya, Vina pun mencari datangnya sumber suara itu, namun belum sempat ia bangun dari duduknya tiba-tiba saja hujan turun dengan lebatnya membasahi setiap sudut kota Bali. Vina yang terlanjur terjebak di sana, akhirnya memilih untuk menunggu hujan reda sembari memotret keadaan sekitarnya. Ketika sedang asyiknya memotret, tiba-tiba seorang lelaki muda berlari kearahnya dan duduk disamping Vina, lelaki itu terlihat sangat lelah dengan bajunya yang kuyup karena hujan yang cukup lebat, akhirnya lelaki itu memilih untuk meneduh disana sembari melanjutkan pekerjaannya yang belum juga usai.
“Maaf, apa aku boleh ikut meneduh disini?” Tanya lelaki itu sopan
“Ohh tentu boleh, silahkan saja” ujar Vina dengan senyum manisnya dan lelaki itupun membalas senyumannya.

            Vina melanjutkan kesibukkannya dengan memotret, yaa memang karena cuaca hujan jadi ia hanya bisa memotret keadaan sekitarnya yang sedang terguyur hujan. Kemudian lelaki yang baru saja datang itu juga mulai sibuk merapihkan barang-barang yang dibawanya, lelaki itu mulai mengeluarkan kembali selembar kertas kanvas dan menggoreskan kanvas itu dengan goresan-goresan tipis yang membentuk sebuah sketsa gambar, dilukisnya gambar tersebut dengan lihainya, dan yang ia lukis adalah sosok Vina yang sedang sibuk dengan camera SLR-nya itu, lelaki itu pun ternyata juga baru menyadari bahwa ternyata sedari tadi ia melukiskan wanita yang tepat berada di depannya itu dengan sangat indah. Setelah melihat lukisannya yang memang belum sempurna selesai itu, ia menoleh kearah Vina yang juga sedang bergaya seperti apa yang terlukiskan olehnya diselembar kertas kanvas itu. Tanpa banyak bicara dan tanpa fikir panjang lagi, lelaki tersebut melanjutkan lukuisannya yang indah tersebut pensilnya mulai menari-nari membentuk sebuah sketsa lukisan yang cukup bagus itu, bahkan mungkin sangat bagus. Sementara Vina yang masih belum sadar bahwa dirinya sedang dilukis tetap saja sibuk dengan bidikan demi bidikannya dengan cameranya itu.

            Sesampainya dirumah, Vina membuka laptopnya dan melihat-lihat hasil foto yang berhasil ia abadikan dan masuk ke dalam arsip pribadinya hari itu, dilihatnya satu-persatu dan ternyata ada sebuah foto lelaki berbaju hitam lengkap dengan peralatan melukis di tepi pantai, Vina melihat kembali foto tersebut dan ia mulai mengenali siapa lelaki tersebut. yaa lelaki muda yang ia temui di saung tadi saat hujan turun dengan lebatnya dan lelaki itu berlari menuju saung untuk meneduh, iyaa dia adalah orang yang ada di dalam foto itu.
Tiba-tiba Vina teringat dengan suara musik yang sempat ia dengar ketika di saung itu, Vina mulai bertanya-tanya suara apakah tadi itu dan ia berniat untuk kembali lagi ketempat tadi dan mencari datangnya sumber suara, yaa Vina memang sangat mencintai musik, bahkan ia sangat ingin bisa berkecimpung di dunia yang selalu diiringi dengan musik, entah itu music modern atau tradisional. Baginya musik adalah hidupnya, belahan jiwanya, dan hembusan nafasnya karna itulah musik terlihat sangat berharga di mata Vina.

            Keesokan harinya ditempat yang sama, Vina kembali duduk santai di saung tersebut sambil menanti datangnya sumber suara yang kemarin sempat ia dengar sepintas. Menunggu dan menunggu ia terpaku di sana, hanya diam duduk dan membuka lebar-lebar telinganya untuk kembali mendengar suara musik yang sempat ia dengar dengan merdunya itu. Disudut lain lelaki muda itu masih dengan kesibukkan yang sama ia memainkan jemarinya, pensilnya menari-nari diatas kertas kanvas membentuk sebuah sketsa gambar seorang wanita yang tengah duduk menyamping di pinggir pantai, yaa lagi dan lagi wanita itu adalah Vina, tiba-tiba sosok Vina menghilang dari pandangan sang lelaki itu. Ia mencari sosok Vina namun tak ditemuinya juga. Setelah berjalan mendekati tempat dimana tadi Vina duduk, tiba-tiba lelaki itu melihat Vina yang sedang menari di paviliun diiringi dengan suara musik tradisional Bali, lelaki itu mengamati tiap lenggak-lenggok tubuh Vina yang tengah menari. Ia terkagum akan gerakan tari sang wanita itu, ia pun kembali duduk dibawah pohon di dekat paviliun tersebut dan kembali menggoreskan pensilnya diatas kanvas, lagi-lagi ia menggambar sosok wanita dan itu adalah Vina.

            Keesokan harinya sang lelaki membawa salah seorang temannya untuk ikut bersamanya ke paviliun tempat Vina biasa menari, ditunggunya sosok wanita yang biasa ia lihat menari disana, akhirnya ia melihat sosok wanita yang sejak tadi ditunggunya. Seperti biasanya, Vina kembali menari dengan iringan musik tradisional Bali, ia menari dengan lihainya. Teman sang lelaki tersebut, yang ternyata adalah seorang koreographer tari tradisional yang telah mendunia terkagum akan gerak tarian sang wanita. Setelah wanita itu selesai menari, mereka segera menghampiri Vina dan mengajaknya berbincang
“Haaii” sapa sang lelaki
“Hmmm haaii, kamuu lelaki yang kemarin kan?” Tanya Vina
“Hmmm iyaa, aku Wira, namamu siapa?” Tanya lelaki itu sopan
“Aku Vina, itu temanmu? Siapa namanya?” Tanya Vina dengan senyumnya
“Hai Vina, aku Widya kalau boleh tau sejak kapan kamu mulai belajar tari Bali?”
“Sejak kecil aku sudah mulai mengamati tari Bali, aku mulai menekuni tari Bali ketika umurku menginjak sepuluh tahun, memangnya ada apa ya kak?”
“Hmm pantas saja gerak tubuhmu sudah sangat luwes dalam menari, hhmm ohya Vin kamu mau ngga mewakili Bali dalam ajang tari Nasional yang akan diadakan di Lombok?”
“Serius kak? Tapi kan masih banyak penari yang lebih bagus dari aku kak”
“Hmm aku rasa kamu pantas untuk mengikuti ajang itu, gimana kalau besok kamu datang saja ke sanggar tari Widya yang ada di Nusa dua, Bali?”
“Hmmm oh ternyata kaka Widya Sari koreographer terkenal asal Bali itu kan?”
“Ahh kamu bisa saja, yasudah besok aku tunggu kamu di sanggar”
“Baiklah kak” ujar Vina dan mereka meninggalkan paviliun tersebut.

            Keesokan harinya, Vina menuju ke sanggar Widya untuk menemui kak Widya sang koreographer terkenal itu, sesampainya disana ia melihat banyak sekali anak kecil yang sedang belajar menari, ia mencoba mencari sosok Widya dan ternyata Widya tengah mengajarkan gadis-gadis remaja menari Pendet. Karena melihat Widya sedang sibuk melatih Vina pun duduk di saung yang berada di samping ruang tari. Seusai melatih, Widya segera menghampiri Vina yang sedang duduk di saung.
“Maaf ya Vin nunggu lama” ujar Widya
“Iya kak, nggapapa kok kayanya ka Widya lagi sibuk ya?” Tanya Vina
“Ah ngga juga kok, ini memang sudah menjadi rutinitas ku mengajar tari” ujarnya
“Hmm gitu ya kak, ohya kak aku sudah memikirkan tawaran kaka kemarin, aku rasa aku mau mencoba untuk mengikuti ajang tari tersebut” ujar Vina
“Wah bagus dong, yasudah mulai besok kamu bisa berlatih tari di sanggar milikku” jawab Widya
“Baiklah kak, terimakasih banyak maaf kak aku ngga bisa lama-lama aku pamit dulu ya kak”

            Hari demi hari berlalu, seminggu sudah Vina berlatih tari di sanggar Widya, tekadnya semakin bulat untuk memenangkan tari Bali dalam ajang tari Nasional tersebut. hari yang ia tunggu pun tiba, hari dimana ia harus bersaing dengan penari-penari professional lainnya dari seluruh Indonesia. Vina mendapat giliran ke-20 untuk tampil menarikan tariannya, Vina merasa gugup ketika berada di belakang panggung, tiba-tiba sosok Wira datang menghampiri Vina, melihat dahi Vina yang basah dengan keringat, Wira memberikan sapu tangannya pada Vina dan mencoba menenangkan dan memberi semangat untuk Vina. Ketika gilirannya tiba, Vina segera menaiki panggung dengan yakin ia mulai melenggak-lenggok dengan indahnya diiringi alunan musik tradisional Bali. Seusai Vina menari, ia segera menghampiri Widya yang sudah menunggunya di belakang panggung.
“Selamat ya Vin, tarianmu bangus bangett” ujar Widya
“Ah kaka bisa aja, ngomong-ngomong kok kaka sendirian? Wira kemana?” Tanya Vina
“Emang kamu nggatau?”
“Emang apa kak?” Tanya Vina penasaran
“Wira hari ini harus berangkat ke Paris untuk menghadiri undangan  penghargaan seni” jawab Widya
“Tapii, tadi Wira disini”
“Oh itu dia menyempatkan diri untuk melihat kamu tampil Vin” jawab Widya
Vina pun terdiam sejenak, merasa dirinya special dihadapan Wira.

            Dua minggu berlalu, hasil penilaian juri dalam ajang Tari Nasional telah diumumkan ternyata Vina berhasil membawa tari Bali menjadi pemenang dalam ajang Tari Nasional. Vina berniat merayakannya bersama Widya. Ketika Vina dan Widya tengah berbincang disebuah kafe, tiba-tiba sosok Wira muncul dihadapannya dengan membawa sebuah lukisan yang dibungkus rapi dengan sampul coklat. Vina pun terdiam menatap dalam wajah Wira deggggggg…… tiba-tiba perasaan Vina seperti berbunga-bunga, dengan gugup Vina membuka pembicaraan yang sejak tadi sunyi hanya saling menatap dalam diam.
“Wii….. wwiiirraaa???” Ujar Vina
“Iya Vin?”
“Kata ka Widya, kamu ke Paris?”
“Hmmm iya, semalam baru saja sampai di Bali” jawab Wira
“Ekhmmm kayanya aku ganggu,aku pergi ya” kata Widya
“Enggak kok,emang kamu mau kemana Wid?” Tanya Wira
“Aku ada urusan di sanggar, ada jam ngajar tari Pendet, udah kamu temenin Vina ya Wir aku titip dia” jawab Widya dan segera meninggalkan mereka berdua

            Sejenak suasana menjadi sunyi , mereka hanya saling menatap dalam diam, Wira mulai membuka pembicaraan.
“Emm Vin, aku dengar dari Widya kamu berhasil memenangkan ajang tari nasional itu yaa?” Tanya Wira
“Hmm iya Wir, ohya kemarin gimana kamu di Paris?” Tanya Vina
“Yaa seru kok, ohya aku bawa oleh-oleh nih buat kamu Vin” jawab Wira sambil memberikan lukisan yang terbungkus kertas coklat itu.
Vina membukanya dengan perlahan, dilihatnya sebuah lukisan yang menggambarkan wanita yang sedang menari.
“lukisan yang bagus, ini kamu yang lukis?” Tanya Vina
“Iyaa, kemarin aku ke Paris untuk menerima peghargaan atas karya lukis ku ini” jawab Wira
“Wah hebat dong, ini siapa yang kamu lukis?” Tanya Vina
“Hmm masa kamu nggatau sih ini siapa? Itu kamu Vin” jawab Wira
“Akuu?? Akuuu?” Tanya Vina heran
“Iyaa itu kamuu, masa ngga ngenalin sih?”
“Tapi kenapa aku?” Tanya Vina
“Karna kamu wanita yang aku sayang” jawab Wira

            Hari demi hari berlalu Wira dan Vina semakin dekat, mereka sering menghabiskan waktu berdua seperti makan bersama,datang ke pameran bersama dan juga menonton film bersama.Suatu hari mereka tengah bersantai di pinggir pantai menunggu matahari terbenam.
“Vin aku mau ngomong sama kamu” ujar Wira
“Apa?” Tanya Vina
“Aku dapet beasiswa ke Paris untuk mengikuti summer class” kata Wira
Esok adalah hari keberangkatan Wira ke Paris,Vina mengantar Wira sampai di bandara setelah mengucapkan salam perpisahan,Wira segera bergegas masuk untuk check in.
            Hari-hari Vina kembali seperti sebelumnya hanya menari di paviliun tanpa kehadiran Wira di dalamnya,sesekali Vina datang ke sanggar Widya untuk bertemu dengan Widya dan menanyakan kabar Wira selama Wira berada di Paris.Karna selama itu pula Vina tidak berhubungan dengan Wira, lima tahun sudah Vina berpisah dengan Wira, sesekali ia melihat memory cameranya untuk melihat semua foto-foto Wira dengan dirinya, rindunya semakin menjadi tak ada lagi yang bisa ia lakukan, tak tahu harus berbuat apa Vina hanya menatap dalam foto-foto itu memory tentang Wira terbuka ketika Vina mendapatkan sebuah undangan pameran seni yang akan di adakan di Nusa Dua. Vina datang dengan tampilan elegan ia datang bersama Widya, ketika ia menginjakan kakinya tiba-tiba ada seorang anak kecil menghampirinya menyerahkan setangkai bunga mawar merah di susul dengan anak kecil lainnya,ketika di ruang pameran terpajang jejeran lukisan wanita yang tampak begitu hidup. Satu demi satu lukisan di tatapnya hingga ia tiba di sebuah ruangan yang penuh dengan lukisan bergambarkan sepasang kekasih tengah bercengkrama,lukisan-lukisan yang berjejer itu membentuk sebuah cerita tentang sepasang kekasih itu,hingga pada lukisan terakhir berada di luar ruang pameran dan lilin-lilin di susun sedemikian apik hingga membentuk hati yang sangatlah indah, di dalamnya terbentuk tulisan dari helaian-helaian kelopak mawar yang bertuliskan “I LOVE YOU” Ketika Vina menoleh Wira datang membawa satu bucket bunga mawar dan bersimpu di hadapan Vina. Perasaannya seketika tak menentu, haru pun menjadi-jadi rasa rindunya terbalaskan dengan kebahagiaan yang ia rasakan saat ini. Seakan waktu berhenti pada saat itu juga, mereka saling menetap dan Wira pun memeluk Vina dengan penuh rasa rindu dan kasih sayangnya, cinta mereka bersatu di Bali dalam sebuah indahnya tari Pendet dan menjadi “Potret Cinta” penuh cerita yang tersusun dalam lukisan-lukisan indah penuh makna.





Jumat, 24 Agustus 2012

Kita :)

kita...
aku dan kamu yang menjadi satu
aku dan kamu yang saling memahami,
tak kan ada kita tanpa ada aku.
begitu pula sebaliknya, tak akan ada kita
tanpa ada dirimu.

apa pernah kamu berfikir untuk menghentikan waktu saat kita sedang bersama ??
apa pernah kamu berfikir untuk menghentikan waktu agar kita abadi ??
apa pernah kau berfikir seperti itu ??
yaa mungkin memang tidak. tapi aku ??

aku selalu berharap agar waktu berhenti.
berhenti agar kita bisa abadi.
berhenti agar semua ini tak lenyap hanya karna waktu.
waktu yang tak tahu kapan, yang akan memisahkan kita.

dalam gelap seakan aku menemukan jawabannya.
dalam sunyi seakan aku bisa memahami apa yang seharusnya ku lakukan.
tak seharusnya ku berharap.
apalagi, mengharapkan hal yang ku tahu itu tak mungkin terjadi.

bodoh ?? yaa mungkin aku bodoh.
bodoh karna dirimu.
karna terlarut dalam semua ini.
dalam hal yang tak sepantasnya ku harapkan.

kita ?? mungkin tidak !!
tak akan ada kata kita untuk saat ini.
aku........... sendiri
dan kau pun.... sendiri.
menjalani kehidupan sendiri-sendiri,
meyakini kebahagiaan akan hadir suatu saat nanti,
mungkin dengan yang lain, bukan dirimu :)

kau terkenang.. 
akan selalu terkenang, tak kan bisa terlupa.
karna kau yang bisa menyadarkan ku akan semua ini.
aku terpuruk.. yaa aku terpuruk dan itu karna kamu.
aku bisa bangkit ??? ku yakini aku bisa dan itupun karna dirimu :)


Rabu, 22 Agustus 2012

without you

Disini tanpa ada dirimu, tanpa canda tawamu , aku hanya bisa terdiam.
Terpaku , terpuruk , merasakan semua yang kualami.
Entah apa , tapi aku tak tahu, mengapa ini bisa terjadi.

Awalnya ku kira ini biasa, namun sekarang ku sadar, bahwa ini berbeda !
Aku tak tahu apa , tak tahu mengapa , yang ku tahu hanya.... Aku ingin kau disini.

Memang tak mungkin ! Tapi apa salah ?? Apa salah jika aku mengharapkan hal yang kau anggap mustahil ??
Apa salah jika aku menginginkan hal yang tidak kau inginkan ?
Apa itu salah ??

Jangan buat hal ini menjadi rumit ! Tapi cobalah membuat ini semua menjadi hal yang menarik, menjadi hal yang pantas untuk di kenang ! Bukan justru malah berujung menyakitkan ! :)

Minggu, 29 Juli 2012

test :)

Cinta, 5 kata namun sangat bermakna, dengan cinta aku bisa mengenalmu , dengan cinta aku bisa memahamimu , namun cinta tanpa sayang bukanlah apa apa , cinta tanpa kasih tak kan bermakna , karna cinta bukan hanya sekedar cinta namun butuh kasih dan sayang yang berarti kasih sayang.
Cinta ku? Hanyalah untukmu , sayangku ? Hanyalah kepadamu , dan kasihku ? Hanyalah dirimu.
Merasakan cinta bagai melihat rintik hujan secara perlahan, memahami cinta bagai melihat pelangi setelah hujan reda , namun mendapat kasih sayang darimu bagai memiliki pelangi itu sendiri.
Kasih sayang darimu tak kan pernah tergantikan, kasih sayang darimu yg slalu membuat ku nyaman, karna kasih sayangmu melengkapi cintaku ini.
Oh Kasih, aku menyayangimu, dengan segenap rasa dan kasih sayang tulus dari hati ini.
Aku menyadari ketulusan cintamu , merasakan kasih sayangmu, menginginkan ini semua abadi tuk selamanya, Abadi karna ketulusan cinta dan kasih sayangmu.
Sayang, cinta dan kasihku hanya untukmu, dan hanya kepadamulah kasih sayangku, kasih sayang tulus dariku untuk cinta kita.

semua yang tlah berlalu


Tak kan pernah lagi ada cerita seperti ini. Semua telah ku lalui ketika aku bersamamu . Kini semua tak akan pernah terulang kembali , tak akan pernah bisa berubah menjadi hal yang ku harapkan.
Bersamamu , aku bisa bahagia .
Namun, tanpamu pun aku bisa merasakan itu :)
bahagia tanpamu , tanpa semua hal yang dulu.
Namun tetap bisa merasakan bahagia walau memang dengan rasa yang berbeda :)

kini kita telah berbeda, menjalani hal yang tak sejalan, 
aku disini, dengan kehidupanku , dan kau disana dengan kehidupanmu.
tak kan ada lagi KITA namun , hanya ada AKU dan KAMU yang sudah memiliki kehidupan tersendiri.
berbahagialah disana , karna disini pun aku merasa bahagia .
walau tanpa dirimu :)

Selasa, 06 Desember 2011

kerenn , Balikpapan Baru Saja Dinobatkan Jadi Kota Terbersih Nomor 2 Di Asean!!

kota terbersih ??? jelas dong balikpapan ,, hehehe :) promosi kampung halaman .

Quote:
Daftar penerima penghargaan
Spoiler for daftar penerima penghargaan:
1.phitsanulok (thailand)
2.balikpapan (indonesia)
3.vienteane (vietnam)
4.melaka (malaysia)
5.slem reap (kamboja)

Quote:
Spoiler for berita:
balikpapan- kota beriman sukses meraih prestasi di tingkat the association of southeast asian nations (asean).setelah dilakukan penilaian secara matang,balikpapan akhirnya meraih sertifikat sebagai kota kategori sedang yang sukses memberi perhatian terhadap kondisi lahan atau lebih dikenal dengan istilah clean land.

Balikpapan berada di urutan kedua,di bawah kota phitsanulok (thailand).disamping itu,balikpapan juga sukses mengalahkan perwakilan kota yang berasal dari vietnam,malaysia,dan kamboja."ini tentunya sebuah prestasi dan apresiasi buat kita (balikpapan,red) yang berupaya memaksimalkan pengelolahan lahan," ujar walikota balikpapan h imdaad hamid se.

Sofyan-akrab kabag humas disapa,menuturkan bahwa sertifikat tersebut diserahkan langsung oleh environmentaly sustainable cities (esc) yang kebetulan juga sedang melakukan pertemuan asean working group on environmentally sustainable cities (awgesc) di kota tangon,myanmar.selama dua hari mulai 2 mei lalu.selain balikpapan,turut hadir perwakilan dari kota makasar,palembang dan pekanbaru untuk kategori kota besar.

Sertifikat penghargaan sendiri diterima langsung pak rizal (wawali kota balikpapan) didampingi skpd yang bersinggungan dengan lingkungan tersebut.

Yang dianggap prestasi juga oleh awgesc karena balikpapan berhasil meningkatkan jumlah pohon yang ditanam tahun 2010.termasuk sistem pengelolaan sampah,air dan sanitasi yang juga telah dilakukan,dan kini balikpapan berusaha pada kegiatan lain berupa pengelolaan udara bersih dan pendidikan lingkungan hidup.

Nah,untuk membantu program itu,balikpapan berkesempatan meraih dukungan atau bantuan.baik itu infrakstrur maupun dana.dengan cara mengajukan proposal pengelolaan lingkungan pada consultant international untuk menangani pembuatan proposal dan kerja sama luar ngeri (negara donor)
Quote:
foto foto lingkungan kota balikpapan







ada lagi nihh fotonya ..






Sumber : http://www.klikunic.com/2011/05/hebat-gan-balikpapan-baru-saja.html#ixzz1W7FAcBmS



10 Kota Paling Terang Di Dunia


Tokyo, Japan

hmm...siapa sih yang ga tau kota tokyo.ya kota ini terlihat sangat terang pada malam hari.kota dengan penduduk 33 juta orang ini juga memiliki keunikan tersendiri yang banyak menarik minat wisatawan

London, England

kota ini sudah berusia 2000 tahun,namun tidak kehilangan keindahannya terutama pada malam hari.kota ini bahkan memiliki 20 tempat yang wisata yang hanya dibuka pada malam hari

New York City, USA

New York City tidak hanya kota yang memiliki pengaruh keuangan dan komersial yang luas tetapi juga dikenal karena pengaruh budaya dan signifikansi. Dikenal sebagai pusat Jazz dunia, kota ini menawarkan pengalaman hidup yang menakjubkan

Paris, France

Paris telah lama menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di dunia, arsitekturnya dan situs budaya yang menarik lebih dari 30 juta pengunjung asing setiap tahun. di Paris Pada malam hari di Paris, mereka mengatakan, semua impian Anda menjadi kenyataan

Moscow, Russian Federation


Ibukota dan kota terbesar di Federasi Rusia memiliki kemampuan yang tak tertandingi untuk mengubah dirinya setiap beberapa dekade. Ada klub biasa, bar, lounge, kasino, ruang biliar, restoran, wisata kota pada malam hari, dan banyak
lagi

Madrid, Spain

kecantikan kota Madrid terletak pada keputusan untuk mempertahankan tampilan dan nuansa lingkungan sejarah pada kota dan jalan-jalan. Suatu malam yang terbaik di Madrid adalah menghabiskan waktu dengan mendengarkan musik, baik di konser atau di taman, suara kota senantiasa menciptakan suasana yang menyenangkan untuk jalan-jalan malam

Athens, Greece

Athena tidak melupakan warisan budaya fenomenal dari negara-kota Athena pada jaman dahulu. Athena pada malam hari akan membuat anda takjub akan keindahannya. monumennya seperti hidup, kotanya mungkin biasa pada malam hari,tapi menjadi sangat berubah pada malam hari

Beijing, China

Beijing memiliki dua sisi yang saling bertentangan dengan sejarah, satu yang indah dan lainnya berdarah . kota ini berubah sangat drastis hanya dalam beberapa dekade.selain itu melewatkan waktu pada malam hari di beijing juga tidak buruk

Las Vegas, USA

Las Vegas, yang dijuluki Ibukota Hiburan Dunia, terkenal karena jumlah resor kasino dan fasilitas hiburan malamnya.kota yang penuh dengan dosa sekaligus indah

Hong kong, China

Hong Kong dikenal dengan pemandangan kotanya yang luas dan pengaturan alam yang baik. Hong Kong adalah salah satu ibukota menjadi kiblat di dunia keuangan, bisnis dan pusat budaya di asia